ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA
Laboratorium berasal dari kata laboratory yang memiliki pengertian yaitu :
- tempat yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan eksperimen di dalam sains atau melakukan pengujian dan analisis (is a place equipped for experimental study in a science or for testing and analysis ,
- bangunan atau ruangan yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan penelitian ilmiah ataupun praktek pembelajaran bidang sains (a building or room equipped for conducting scientific research or for teaching practical science),
- tempat memproduksi bahan kimia atau obat (a place where chemicals or medicines are manufactured),
- tempat kerja untuk melangsungkan penelitian ilmiah ( a workplace for the conduct of scientific research),
- ruang kerja seorang ilmuwan dan tempat menjalankan eksperimen bidang studi sains (kimia, fisika, biologi, dsb.)
Berdasarkan definisi di atas dengan tegas dinyatakan bahwa laboatorium kimia
adalah suatu bangunan yang di dalamnya diperlengkapi dengan peralatan dan bahanbahan
kimia untuk kepentingan pelaksanaan eksperimen.
Alat laboratorium kimia merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan di
laboratorium kimia yang dapat dipergunakan berulang–ulang. Contoh alat laboratorium
kimia: pembakar spiritus, thermometer, tabung reaksi, gelas ukur jangka sorong dann lain
sebagainya. Alat yang digunakan secara tidak langsung di dalam praktikum merupakan alat
bantu laboratorium, seperti pemadam kebakaran dan kotak Pertolongan Pertama
1. Gelas Ukur
Fungsi gelas ukur adalah sebagai alat untuk
mengukur volume larutan, mulai dari volume 10mL hingga 2L. Gelas ukur berbentuk
pipa dan umumnya terbuat dari bahan plastik (polipropilen) yang dilengkapi
dengan bagian bawah yang lebar, sebagai kaki untuk menjaga kestabilan gelas
ukur.
2. Tabung Reaksi
Tabung
reaksi adalah peralatan gelas yang terbuat dari kaca atau plastik. bentuknya
kira kira sebesar jari tangan manusia. Tabung reaksi tersedia dalam berbagai
macam ukuran. Namun pada umumnya memiliki ukuran
berdiameter 10-20 dengan panjang 50-200 mm.
Fungsi tabung reaksi adalah untuk mencampur,
menampung dan memanaskan bahan-bahan kimia cair atau padat, utamanya untuk uji
kualitatif.
3. Labu Ukur
Labu
ukur (Volumetric Flask) atau labu takar adalah alat kimia, yang digunakan untuk
mengencerkan larutan hingga mencapai volume tertentu. Alat yang terbuat dari
kaca berbentuk labu ini juga bisa digunakan untuk menyisakan larutan kimia
analitik dengan konsentrasi dan jumlah yang berakurasi tinggi.
Keakuratan
yang tinggi ini dikarenakan oleh bagian lehernya yang terdapat sebuah lingkaran
gradasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas. Pada lehernya juga
terdapat tanda batas yang menunjukkan ukuran volume, mulai 1 mL hingga 2 L.
4. Erlenmeyer
Erlenmeyer adalah jenis labu
laboratorium yang banyak digunakan. Alat berbentuk kerucut dengan leher
silinder dan dasar yang datar ini diambil dari nama “Emil Erlenmeyer”. seorang
kimiawan asal jerman.
Fungsi labu erlenmeyer adalah untuk mencampur,
mengukur dan menyimpan cairan. Umumnya erlenmeyer terbuat dari kaca borosilikat
sehingga tahan ketika dipanaskan.Ukuran
labu erlenmeyer bervariasi mulai dari 50 – 500 ml. Dalam laboratorium
mikrobiologi alat lab ini digunakan untuk membantu proses pembiakan mikroba.
5. Gelas Beaker atau Gelas Piala
Gelas yang sering disebut gelas
piala dan gelas kimia ini adalah alat laboratorium yang berfungsi sebagai
penampung. Alat berbentuk silinder dengan alas datar ini, biasa digunakan untuk
bahan kimia dengan sifat korosif yang terbuat dari PPTE. Dan untuk mencegah
terjadinya kontaminasi atau hilangnya cairan, gelas ini biasa dipasangkan
dengan gelas arloji sebagai
penutup.
Terdapat beberapa ukuran untuk gelas ini, mulai
dari 25 mL hingga 3 L. Gelas beaker terbuat dari bahan borosilikat atau plastik
6. Pipet Tetes
Pipet digunakan untuk memindahkan
volume cairan yang telah terukur. Alat ini terdiri dari beberapa jenis dengan
bentuk, fungsi, dan tingkat ketelitian yang berbeda. Macam-macam pipet
diantaranya yaitu; Pipet tetes, pipet ukur dan pipet volume:
Pipet
tetes. Sesuai dengan namanya, pipet yang satu ini mampu memindahkan cairan
dalam jumlahyang sangat kecil yaitu
berupa tetesan. Hal ini dikarenakan bentuk dari pipet ini yang berupa pipa
kecil yang ditutupi dengan karet di bagian atasnya.
7. Pipet Ukur
Fungsi Pipet ukur adalah untuk
memindahkan larutan secara terukur sesuai dengan volume. Pada pipet ini juga
terdapat skala yang menunjukan volume tersebut. Ukuran volume terbesat pipet
ukur sendiri adalah 50 ml.
8. Pipet Volume Atau Pipet Gondok
Pipet gondok atau pipet volume. Berbeda dengan pipet tetes, pipet volume memiliki ukuran yang lebih besar sehingga mampu memindahkan cairan dari wadah ke wadah. Peralatan laboratorium ini merupakan alat ukur kuantitatif dengan tingkat ketelitian tinggi.
Pipet volume memiliki bagian menggelembung ditengahnya. Fungsinya adalah untuk mengambil larutan dengan volume yang tepat dan sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung tersebut.
9. Kaki Tiga
Kaki
tiga dalam alat laboratorium adalah besi yang mempunyai 3 kaki yang memiliki
fungsi sebagai penyangga ring. Fungsi kaki tiga adalah sebagai penahan kawat
kasa dan penyangga ketika proses pemanasan.
10. Rak Tabung Reaksi
11. Penjepit Tabung Reaksi
Penjepit tabung reaksi terbuat dari kayu dan digunakan untuk menjepit tabung reaksi disaat proses pemanasan. Atau bisa juga digunakan untuk mengambil kertas saring dan benda-benda lab lain disaat kondisi alat tersebut panas.
12. Plat Tetes
Fungsi Plat tetes adalah sebagai penguji keasaman suatu larutan atau mereaksikan larutan . Plat tetes terbuat dari bahan porselen dan umumnya tersedia dalam jumlan 6, 12 dan 16 lubang tetes.
13. Mortar dan Alu
Mortar dan Pestle atau dalam bahasa Indonesia dinamai Lesung dan Alu. Fungsi alat laboratorium ini adalah untuk menghancurkan atau menghaluskan suatu bahan atau zat yang masih bersifat padat atau kristal.
Dalam laboratorium biologi mortar dan alu ini juga digunakan untuk menghancurkan atau menghaluskan bahan – bahan praktek seperti daun, biji-bijian, akar, protein, DNA, RNA dll. Perlu diketahui juga, Mortal (lesung) adalah bagian wadah sedangkan pestle (alu) adalah bagian batang yang kita pegang.
14. Kawat Kasa
Fungsi kawat kasa adalah untuk menahan beaker atau labu ketika proses pemanasan menggunakan pemanas bunsen atau pemanas spiritus. Kawat kasa juga ditopang alat kaki tiga pada bagian bawahnya untuk membuat proses pemanasan berjalan maksimal.
15. Corong Pisah
Peralatan laboratorium berbentuk kerucut dengan tutup setengah bola ini biasanya digunakan dalam proses ekstraksi cair. Yaitu proses memisahkankomponen-komponen fase pelarut dengan densitas yang berbeda.
Corong pisah atau corong pemisah memiliki bagian penyumbat di atasnya dan keran dibawahnya. Alat lab kimia ini dibuat dari kaca borosilikat. Sedangkan kerannya terbuat dari teflon ataupun kaca.
16. labu destilasi
Fungsi destilasi atau penyulingan adalah memisahkan suatu larutan ke dalam masing masing komponennya. Bisa juga didefinisikan sebagai suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan dan volatilitas atau kemudahan menguap.
Labu destilas digunakan untuk menampung zat-zat, utamanya zat yang memiliki titik lebih tinggi ketika proses destilasi. Alat yang ada di laboratorium kimia ini mempunyai pipa yang mengarah kesisi. Pipa tersebut nantinya disambungkan pada gelas pendingin pada saat digunakan untuk destilasi.
Alat dengan bentuk silindris memanjang ini biasanya digunakan untuk titrasi dengan presisi tinggi, atau bisa juga untuk mengukur volume suatu larutan. Alat yang dilengkapi dengan skala pada sisi luarnya ini memang dirancang dengan ketelitian yang sangat tinggi, sehingga cocok digunakan untuk keperluan analisis volumetrik kuantitatif.
17. Buret
Alat dengan bentuk silindris memanjang ini biasanya digunakan untuk titrasi dengan presisi tinggi, atau bisa juga untuk mengukur volume suatu larutan. Alat yang dilengkapi dengan skala pada sisi luarnya ini memang dirancang dengan ketelitian yang sangat tinggi, sehingga cocok digunakan untuk keperluan analisis volumetrik kuantitatif.
Kini, meski dalam perkembangannya telah banyak ditemukan alat titrasi berbasis teknologi, buret masih menjadi alat laboratorium yang selalu digunakan.
18. Mikroskop
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang
terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata. Mikroskop merupakan alat bantu
yang dapat ditemukan hampir diseluruh laboratorium untuk dapat mengamati
organisme berukuran kecil (mikroskopis). Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat
ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.
19. Pembakar Bunsen
Pembakar Bunsen,
dinamai dari Robert Bunsen, adalah sebuah peralatan laboratorium umum
yang menghasilkan nyala api gas tunggal
yang terbuka, yang digunakan untuk pemanasaan, sterilisasi, dan pembakaran.
Gas yang digunakan
dapat berupa gas alam (biasanya metana) atau bahan bakar gas cair, seperti propana, butana, atau campuran keduanya.
Komentar
Posting Komentar